Menuju lokasi PLTA, melewati jalanan yang mena
njak, mungkin daerahnya mirip dengan puncak ya, selain banyak tanaman sayuran, juga berkabut. Cuaca yang sering
hujan membuat udara semakin dingin.
menuju PLTA harus menuruni anak tangga menuju lembah, kurang lebih 70 m turunnya, itu jika dihitung dari tinggi head turbin dan pipa pesat.
untuk perjalanan turu lumayan enak, karena masih segar.. tapi sewaktu pulangnya,. walah.. serasa mendaki bukit, dengan napas yang lumayan berat, karena oksigen yang lebih sedikit, karena di daerah dataran tinggi. hmm membayangkan kalau setiap hari begitu, bisa sehat donk, olahraganya lumayan.
jika suatu saat dibuatkan alat transportasi untuk menuju kebawah, gimana ya, bisa mungkin dengan menggunakan kereta kabel. meluncur k
ebawah, memanfaatkan tenaga air yang terbuang.. tapi kalau musim hujan aja kayaknya air itu dibuang-buang disaluran pelimpasan, kalau musim kemarau bisa saja pas-pasan airnya
dengan metode flying fox, asik juga kali ya. cuma mo balik keatasnya yang susah.. membayangkan jika harus naik turun untuk membeli bekal, makanan.. bisa laper lagi..
yang bisa jadi hiburan disini adanya air terjun, yang sungainya dibendung untuk dimanfaakan sebagai tenaga penggerak PLTA ini, gak mungkinlah mem
bendung seluruh sungai ini untuk dibuat tenaga penggerak PLTA, karena bukan tipe Run Out. yang membuat bendungan besar untuk menampung airnya.
air terjun, mungkin ketinggiannya sekitar 70 meter juga ya..
berada dibelakang PLTA..Ahh.. segarnya klo bisa menyempatkan diri menadi dibawah air terjun itu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar