Yang ingin disampaikan tentang teknologi ini adalah untuk generator yang digunakan, jika dulu digunakan terpisah antara turbin gas dan turbin uap, sekarang teknologinya sudah dibuat jadi 1 generator untuk turbin gas dan turbin uapnya. Tentunya untuk menggabungkan antara turbin uap dengan generator nya menggunakan kopling. sepengetahuan penulis, yagn digunakan produk dari sssclutch. untuk mekanismenya bisa dilihat ditayangan youtube ini
Dengan menggunakan 1 generator, sistem yang dibuat menjadi lebih sederhana dan biaya pengadaan generator bisa berkurang 1. Tapi jika ada masalah pada sistem PLTG nya, maka kemungkinan turbin uapnya tidak bisa digunakan jika gas turbin yang terhubung dengan generator dan turbin uap tersebut yang bermasalah.
Sistem PLTGU biasanya menggunakan blok. Maksudnya adalah, untuk pembangkitan 1 turbin uap menggunakan gas buang dari beberapa turbin gas. Misal PLTGU blok 1 , terdiri atas 3 turbin uap dan 1 turbin gas. Penamaannya biasanya GT 1.1 GT 1.2 GT 1.3 dan ST 1. Dengan konfigurasi tersebut, ketika menggunakan generator yang terpisah antara turbin uap dan turbin gasnya, bisa menggunakan konfigurasi 3 3 1, 2 2 1 ataupun 1 1 1. Untuk kombinasi 3 3 1 maksudnya beroperasi dengan 3 turbin gas, 3 HRSG dan 1 turbin uap, dan seterusnya. Jika dengan generator terpisah, maka pola operasi itu bisa fleksibel, tetapi ketika menggunakan tipe generator yang menyatu antara gas turbin dan steam turbin, misal pada GT 1.2 , maka ketika pola operasi berubah menjadi 2 2 1, GT unit 1.2 harus ikut beroperasi. Jika gas turbin 1.2 dalam masa perbaikan, maka pola operasi combine cycle tidak bisa langsung dikerjakan, tetapi harus melepas dulu kopling antara GT 1.2 dengan generator sehingga saat turbin uap beroperasi, bisa tetap menggunakan generator tersebut,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar